MABIT KAMMI UIN : Menyambut Bulan Ramadhan Dengan Meningkatkan Ghirah Ke-KAMMI-An

Malam Bina Iman dan Taqwa KAMMI Komisariat UIN Jakarta di Masjid Al-Mughirah, Pisangan Barat, Cireundeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan Jum’at-Sabtu (19-20/05/2017).

Pisangan Barat, 19-20 Mei 2017 – Tak terasa hampir satu tahun kita meninggalkan bulan yang teramat penting dalam perjalanan hidup kita, dan sebentar lagi kita akan kembali menjumpai bulan yang paling mulia, bulan yang penuh berkah yakni Bulan Suci Ramadhan. Dalam sebuah Hadits dijelaskan : “Barangsiapa yang bergembira dengan kedatangan bulan Ramadhan niscaya Allah mengharamkan jasadnya dari neraka” (Nash riwayat ini disebutkan di kitab Durrat An-Nasihin).

Salah satu tanda keimanan seorang muslim adalah bergembira dengan menyambut datangnya bulan Ramadhan. Ibarat akan menyambut tamu agung yang kita nanti-nantikan dan tentunya hati akan menjadi senang sekali ketika tamu itu telah datang. Pada kesempatan ini, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) UIN Jakarta mengadakan MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa) dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, Jum’at-Sabtu, yang bertempat di Masjid Al-Mughirah, Pisangan Barat, Cireundeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Acara ini mengambil tema “Meningkatkan Ghiroh keKAMMIan dalam menyambut bulan penuh berkah”.

MABIT dilaksanakan pada hari Jum’at (19/5) kemarin, yang pada malam harinya diisi dengan materi diskusi yang disampaikan oleh Ustadz Noval Abuzarr, belilau sekarang menjabat sebagai Ketua Presidium Pemuda Djayakarta. Dalam pemaparannya, Ustadz Abuzarr mengajak kita untuk memaknai bulan Ramadhan dan bagaimana cara berinteraksi dengan Al-Qur’an sesuai dengan kondisi yang ada, baik segi individu maupun organisasi. Di bulan Ramadhan ini kita semua ingin bertafakur dan menafsirkan apa situasi yang terjadi kepada diri kita sebagai individu muslim maupun sebagai kader KAMMI.

Peranan organisasi KAMMI sebagai pelopor bangsa utamanya adalah bagaimana melihat kondisi di negara kita sekarang, Indonesia sebagai penduduk yang mayoritas 85% beragama Islam. Bulan Ramadhan merupakan momentum bagi untuk mengevaluasi diri kita, organisasi kita, dan kondisi umat Islam sekarang ini. Serta yang paling utama adalah sejauh mana peranan KAMMI dalam mengadvokasi isu-isu kebangsaan untuk menegakkan nilai-nilai keislaman yang telah dibangun.

Pagi harinya, Sabtu (20/5), kembali diadakan tausiyah yang sampaikan oleh Ustadz Rachmat Abril Kholis, belilau adalah Sekjend KAMMI Daerah Tangerang Selatan. Menyambung materi sebelumnya, ada beberapa hal yang semestinya diketahui oleh kader KAMMI dalam konsistensinya mengamalkan nilai-nilai kebangsaan dan keislaman yang terbagi ke dalam 3 spektrum, antara lain : Aqidah (toleransi dalam agama), Ibadah (interaksi terhadap agama), dan Mualamah (interaksi kepada sesama muslim lainnya).

Ghazwul fikri atau perang pemikiran yang sering diartikan sebagai penyerangan dengan berbagai cara terhadap pemikiran umat Islam guna menyempurnakan wacana keislaman, yang sama-sama dibahas ke dalam 3 spektrum tadi. Islam sebagai jalan hidup dengan kondisi realitas keumatan yang sekarang seiring dengan kuatnya arus globalisasi.

Melihat kuatnya arus pemikiran yang melanda umat Islam sekarang ini, kita harus mengambil langkah yang strategis. Karena orang yang menang di zaman ini adalah orang yang punya konsep paling bagus.

(Moch. Nginwanun L. M.)